Sudah lama saya ingin memiliki sendiri usaha sampingan yang bisa menambah-nambah keuangan keluarga. Ide-ide banyak bermunculan, tetapi koq gak ada yang terealisir. Sampai akhirnya ada seorang teman yang kasih tau kalo ada lahan disewakan, luasnya kurang lebih 200-an m2. Nah dari situlah akhirnya muncul ide untuk menyediakan tempat titipan mobil.
Hal yang sebelumnya gak pernah kebayang.
Saya dibantu teman coba cari-cari informasi kira-kira peluang usaha seperti itu bisa gak sih dijalanin. Tanya sana sini, ternyata banyak juga pemilik mobil yang menitipkan mobilnya ditempat penitipan mobil sejenis atau bahkan dipinggir jalan.
Dari situ baru keliatan, kalo usaha ini bisa juga dijalanin., untuk pastikannya saya coba datangi ketempat titipan mobil yang sudah berjalan.
Pura-pura jadi orang yang cari tempat buat nitip mobil, akhirnya keluar angka dari pemilik tempat kalo biaya titip Rp. 200.000,- perbulan.
Coba tanya-tanya ditempat lain, ada yang kasih harga Rp.125.000,- perbulan.
Akhirnya setelah dihitung-hitung kalo tanah bisa nampung 6 mobil, dipaksain bisa 7 mobil, dengan istri disepakati biaya titip Rp. 150.000,- perbulan. Dengan pertimbangan yang Rp. 125.000,- kan tempatnya kedalam, kalo saya dipinggir jalan gede.
Jadi sebenarnya apa yang bisa disimpulkan dari carita saya diatas ?
1. Segera realisasikan ide yang anda peroleh (baik dari diri anda sendiri atau dari orang lain), karena begitu anda menunda/banyak pikir-pikir dulu, yang terjadi adalah realisasi dari ide itu menguap begitu saja.
2. Coba berani ambil resiko, tapi dengan perencanaan yang matang. Segala resiko dampak terjeleknya tidak terlalu menyakitkan jika anda dibekali dengan perencanaan yang baik. Malah perencanaan yang baik seharusnya mampu meredam resiko.
3. Mau bercapek ria demi merealisasikan ide tersebut.
4. Pendanaan, sudah pasti diperlukan. Kalo gak ada dana mana bisa jalan....
Bisa disiasati dengan jalan cari pinjaman dari teman / saudara. Kalo tanah milik sendiri gak ada masalah, cuma kalo sewa seperti saya ya terpaksa harus pintar-pintar negosiasi dengan pemilik mengenai cara pembayarannya sehingga biaya sewa tidak memberatkan, sukur-sukur biaya titip mobil bisa dipake buat nyicil biaya sewa tanah.
Hal yang sebelumnya gak pernah kebayang.
Saya dibantu teman coba cari-cari informasi kira-kira peluang usaha seperti itu bisa gak sih dijalanin. Tanya sana sini, ternyata banyak juga pemilik mobil yang menitipkan mobilnya ditempat penitipan mobil sejenis atau bahkan dipinggir jalan.
Dari situ baru keliatan, kalo usaha ini bisa juga dijalanin., untuk pastikannya saya coba datangi ketempat titipan mobil yang sudah berjalan.
Pura-pura jadi orang yang cari tempat buat nitip mobil, akhirnya keluar angka dari pemilik tempat kalo biaya titip Rp. 200.000,- perbulan.
Coba tanya-tanya ditempat lain, ada yang kasih harga Rp.125.000,- perbulan.
Akhirnya setelah dihitung-hitung kalo tanah bisa nampung 6 mobil, dipaksain bisa 7 mobil, dengan istri disepakati biaya titip Rp. 150.000,- perbulan. Dengan pertimbangan yang Rp. 125.000,- kan tempatnya kedalam, kalo saya dipinggir jalan gede.
Jadi sebenarnya apa yang bisa disimpulkan dari carita saya diatas ?
1. Segera realisasikan ide yang anda peroleh (baik dari diri anda sendiri atau dari orang lain), karena begitu anda menunda/banyak pikir-pikir dulu, yang terjadi adalah realisasi dari ide itu menguap begitu saja.
2. Coba berani ambil resiko, tapi dengan perencanaan yang matang. Segala resiko dampak terjeleknya tidak terlalu menyakitkan jika anda dibekali dengan perencanaan yang baik. Malah perencanaan yang baik seharusnya mampu meredam resiko.
3. Mau bercapek ria demi merealisasikan ide tersebut.
4. Pendanaan, sudah pasti diperlukan. Kalo gak ada dana mana bisa jalan....
Bisa disiasati dengan jalan cari pinjaman dari teman / saudara. Kalo tanah milik sendiri gak ada masalah, cuma kalo sewa seperti saya ya terpaksa harus pintar-pintar negosiasi dengan pemilik mengenai cara pembayarannya sehingga biaya sewa tidak memberatkan, sukur-sukur biaya titip mobil bisa dipake buat nyicil biaya sewa tanah.
0 Comments Received
Leave A Reply