Episode Jamur Tiram Putih
1. Morfologi
Tudung mempunyai diameter 4-15 cm atau lebih, bentuk seperti tiram, cembung kemudian menjadi rata atau kadang-kadang membentuk corong; permukaan licin, agak berminyak ketika lembab, tetapi tidak lengket; warna bervariasi dari putih sampai abu-abu, cokelat, atau cokelat tua (kadang-kadang kekuningan pada jamur dewasa); tepi menggulung ke dalam, pada jamur muda sering kali bergelombang atau bercuping.
Daging tebal, berwarna putih, kokoh, Jamur Tiram Putih Keringtetapi lunak pada bagian yang berdekatan dengan tangkai; bau dan rasa tidak merangsang. Bilah cukup berdekatan, lebar, warna putih atau keabuan dan sering kali berubah menjadi kekuningan ketika dewasa. Tangkai tidak ada atau jika ada biasanya pendek, koko, dan tidak di pusat atau lateral (tetapi kadang-kadang di pusat), panjang 0,5-4,0 cm, gemuk, padat, kuat, kering, umumnya berambut atau berbulu kapas paling sedikit di dasar. Cadar tidak ada. Jejak spora putih sampai ungu muda atau abu-abu keunguan, berukuran 7-9 x 3-4 mikron, bentuk lonjong sampai jorong, licin, nonamiloid.
2. Habitat
Jamur tiram tumbuh soliter, tetapi umumnya membentuk massa menyerupai susunan papan pada batang kayu. Di alam, jamur tiram banyak dijumpai tumbuh pada tumpukan limbah biji kopi.
3. Klasifikasi
Klasifikasi jamur tiram putih menurut Anonymous (2001) adalah
Kingdom : Plantae
Devisi : Mycota
Sub Devisi : Eumycota
Kelas : Basidiomycetidae
Ordo : Himenomycelates
Sub Ordo : Agaricales
Familia : Agaricaceae
Genus : Pleurotus
Species : Pleurotus floridae
4. Catatan Lain
Jamur tiram sudah dibudidayakan sejak tahun 1982 di Bogor, tatapi baru menjamur menjelang tahun 2000. Di Indonesia, jamur ini dijual dalam keadaan segar, sedangkan di Eropa dijual dalam keadaan kering.
1. Morfologi
Tudung mempunyai diameter 4-15 cm atau lebih, bentuk seperti tiram, cembung kemudian menjadi rata atau kadang-kadang membentuk corong; permukaan licin, agak berminyak ketika lembab, tetapi tidak lengket; warna bervariasi dari putih sampai abu-abu, cokelat, atau cokelat tua (kadang-kadang kekuningan pada jamur dewasa); tepi menggulung ke dalam, pada jamur muda sering kali bergelombang atau bercuping.
Daging tebal, berwarna putih, kokoh, Jamur Tiram Putih Keringtetapi lunak pada bagian yang berdekatan dengan tangkai; bau dan rasa tidak merangsang. Bilah cukup berdekatan, lebar, warna putih atau keabuan dan sering kali berubah menjadi kekuningan ketika dewasa. Tangkai tidak ada atau jika ada biasanya pendek, koko, dan tidak di pusat atau lateral (tetapi kadang-kadang di pusat), panjang 0,5-4,0 cm, gemuk, padat, kuat, kering, umumnya berambut atau berbulu kapas paling sedikit di dasar. Cadar tidak ada. Jejak spora putih sampai ungu muda atau abu-abu keunguan, berukuran 7-9 x 3-4 mikron, bentuk lonjong sampai jorong, licin, nonamiloid.
2. Habitat
Jamur tiram tumbuh soliter, tetapi umumnya membentuk massa menyerupai susunan papan pada batang kayu. Di alam, jamur tiram banyak dijumpai tumbuh pada tumpukan limbah biji kopi.
3. Klasifikasi
Klasifikasi jamur tiram putih menurut Anonymous (2001) adalah
Kingdom : Plantae
Devisi : Mycota
Sub Devisi : Eumycota
Kelas : Basidiomycetidae
Ordo : Himenomycelates
Sub Ordo : Agaricales
Familia : Agaricaceae
Genus : Pleurotus
Species : Pleurotus floridae
4. Catatan Lain
Jamur tiram sudah dibudidayakan sejak tahun 1982 di Bogor, tatapi baru menjamur menjelang tahun 2000. Di Indonesia, jamur ini dijual dalam keadaan segar, sedangkan di Eropa dijual dalam keadaan kering.
0 Comments Received
Leave A Reply