Kampanye pemilu sudah berjalan seminggu, hari-hari menjelang pemilu semakin dekat, rencananya kampanye berlangsung selama kurang lebih 3 minggu sampai menjelang hari pen-contrengan 9 April nanti. Dari semua aktifitas kegiatan pemilu yang menarik adalah praktik "money politik" yang rupa-rupanya belum bisa dihilangkan dari satu pemilu ke pemilu berikutnya. Sehingga muncul sebuah paradigma baru, mungkin dulunya pemilu adalah pesta demokrasi rakyat, namun sekarang lebih tepatnya pemilu adalah sebuah acara menghambur-hamburkan uang.

Bagaimana tidak, selama kampanye tidak sedikit para caleg atau partai politik peserta pemilu yang harus merogoh koceknya lebih dalam untuk kegiatan berkampanye, agar menarik minat masyarakat dan terpilih dalam pemilu nanti. Misalnya saja pemberian uang untuk para peserta yang mau ikut berkampanye, dan yang paling ditunggu-tunggu adalah serangan fajar menjelang waktu pen-contrengan.


Namun apakah praktik money politik akan menjadi lebih effisien bagi si Caleg atau partai politik peserta pemilu 2009 ini, tentu anda sendiri yang bisa menjawabnya, sebab saat ini rakyat nampaknya sudah mulai pintar. Ingat jargon " Ambil uangnya, jangan pilih calegnya"?, ya tentu masih segar di ingatan kita. Fenomena money politik dalam kampanye pemilu adalah suatu pembodohan pola pikir rakyat, yang harus segera dihilangkan agar bisa mendidik rakyat dalam berpolitik yang bersih dan jujur, jangan berharap akan ada perubahan yang signifikan yang bisa di rasakan dinegeri ini, jikalau rakyat tidak diajarkan cara berpolitik yang benar.

Yang terpenting adalah bagaimana rakyat merasakan manfaat setelah pemilu nanti, sebab menurut pengamatan penulis , dari pemilu-pemilu sebelumnya, banyak sekali para parpol peserta pemilu yang memberikan obral/janji-janji semu kepada rakyat, misalnya saja 5 tahun silam ketika ada aliansi beberapa parpol yang terbentuk setelah pemilu 2004 berlangsung, namun hasil dari aliansi ini belum bisa dirasakan kinerjanya. Apalagi saya melihat sekarang ada 3 partai besar yang sedang menggalang kekuatan mereka untuk memenangkan pemilihan presiden nanti. Sah-sah saja mereka bersatu untuk menggalang kekuatan mereka di Senayan nanti, tapi..jangan lupa kepentingan rakyat yang sudah memilih jangan terabaikan, sebab banyak yang bisa kita lihat sekarang adalah kegiatan parpol internal-lah yang paling dominan di Gedung Senayan namun sedikit kegiatan untuk kepentingan rakyat

Namun disisi lain, dengan adanya pemilihan umum ini, mencerminkan masih kentalnya demokrasi di negeri tercinta ini, sebab walau bagaimanapun dengan berlangsungnya pemilu (walau dengan segala kekurangannya) adalah salah satu cara agar negeri ini tetap eksis membangun dan menjadi negeri yang beradab dan bermartabat di mata dunia.

Semoga bermanfaat,



Artikel yang berhubungan erat :