Noodin M TopPerburuan terhadap gembong teroris nomer wahid di Inonesia Noordin M Top akhirnya harus berakhir dengan tragis. Hampir 17 jam pasukan detasemen khusus (Densus) 88 dibantu oleh tim Gegana dan pasukan brimob Jateng, mengepung sebuah rumah yang diyakini tempat persembunyian Noordin M Top di sebuah desa di daerah Temanggung, Jawa tengah. Noordin yang (diyakini) ditemani oleh 3 orang teroris temannya, tewas mengenaskan ditembus oleh timah panas aparat kepolisian.

Drama penyergapan ini berlangsung bersamaan dengan penyergapan sebuah rumah di kawasan bekasi yang diduga kuat merupakan jaringan teroris yang kini dicari polisi. Polisi juga menembak mati 2 teroris yang melakukan perlawanan dengan melemparkan granat ke arah polisi yang sedang mengepung mereka. Ditemukan juga barang bukti berupa bahan-bahan untuk merakit bom dan pintu rumah yang dipasangi oleh Booby-trap, dan sebuah pick-up yang dipergunakan sebagai bom mobil.

Setelah polisi berhasil melumpuhkan para teroris di desa Beji, Temanggung, Jawa tengah tersebut, kini banyak bermunculan pertanyaan-pertanyaan seputar penembakan gembong teroris tersebut, apakah benar Noordin M Top tewas dalam penyergapan yang dimulai dari hari Jumat sore kemarin tersebut?.

Media internasional telah latah memberitakan bahwa Noordin M Top tewas dalam penyergapan tersebut, namun siapakah sebenarnya orang yang berada dalam rumah tersebut. Pihak kepolisian masih belum bisa memastikan apakah orang yang berada di dalam rumah tersebut adalah benar Noordin M Top atau orang yang mirip dengannya. Perlu di adakan tes DNA terhadap orang tersebut dengan anak-anak Noordin agar bisa teridentifikasi siapa orang tersebut sebenarnya.

Saya sendiri menjadi penasaran dan menonton dengan serius serta terus mengikuti perkembangannya. Namun sayangnya, informasi yang saya dapatkan masih simpang-siur dan membuat kebingungan di kalangan masyarakat, termasuk bahwa informasi yang disampaikan oleh pihak televisi yang menyiarkan liputan eksklusif tentang penyergapan Nordin M Top kemarin , yang mengatakan bahwa ada 3 orang lagi selain Noordin didalam rumah tersebut adalah seorang nenek dengan 2 orang cucunya, di lain pihak ada yang mengatakan mereka adalah teroris teman dari Noordin.

Yang lucunya lagi, gambar yang ditayangkan stasiun teve , pada saat-saat menegangkan dimana Densus 88 mencoba untuk meringsek masuk kedalam rumah. Gambar yang ditayangkan adalah gambar yang diulang-ulang tanpa ada pemberitahuan kepada penonton di acara yang mereka tulis "tayangan eksklusif". Padahal disitu jelas-jelas tertulis kata "langsung" , lha kok gambar-nya diulang-ulang?. Jelas saya kecewa sekali.

Ada 2 point yang ingin saya utarakan dalam tulisan ini, pertama saya salut kerja keras pihak kepolisian dalam memberantas terorisme di Indonesia, segera ungkap siapa sebenarnya yang tertembak dalam operasi tersebut. Yang kedua adalah mohon untuk pihak per-televisian agar kiranya dalam menayangkan kejadian langsung (live event) tidak membohongi menyiarkan ke publik dengan adegan yang diulang-ulang (rewind play), apalagi kemarin adalah operasi penyergapan seorang teroris yang paling dicari, sehingga tidak membingungkan bagi penonton yang baru "tune-in" dalam tayangan "live" anda.

Semoga.....

Semoga bermanfaat,



Mungkin anda tertarik membaca artikel ini :