Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai pemerintah kurang jeli dalam melihat peluang bisnis waralaba yang sangat menjanjikan di saat krisis global ini.

Chairman National Committee on Franchise dan License Kadin Indonesia Amir Karamoy mengatakan, padahal risiko bisnis waralaba terhadap badai krisis ekonomi kecil. "Justru Malaysia yang jeli melihat peluang bisnis franchisee itu," ujar dia di Jakarta Jumat 19 Juni 2009.

Menurut dia, untuk itu pihaknya mengusulkan agar pemerintah membuat peraturan yang dapat membuat skema iklim investasi di bidang tersebut semakin bagus dan menarik terutama dengan kondisi krisis global saat ini.

Amir menuturkan, Kadin sendiri menargetkan tahun ini dengan proyeksi angka pengangguran dua juta orang akibat krisis global, seharusnya 500 ribu pekerja terserap oleh bisnis waralaba. "Selebihnya sektor lain yang menyerap," kata dia.

Dia menilai, selama ini peraturan yang sudah ada belum terlalu mendorong iklim investasi bisnisi waralaba. Selain faktor regulasi, yang membuat industri ini tersendat adalah juga karena birokrasi yang berbelit.

Disisi lain, Amir juga berharap ke depan franchisee dan franchisor yang terlibat dalam bisnis waralaba dibina agar semakin bagus dan bonafid.

"Kalau sekarang kan tidak, siapa yang sudah dapat surat tanda pendaftaran waralaba (STPW) sudah bisa jual franchise padahal tidak begitu," kata dia.
sumber: bisnis.vivanews.com