oleh : M. Yunan Hilmi
JAKARTA (Bisnis.com): Sejumlah perajin kecil dari tujuh kecamatan di Jepara, pusat industri mebel berbasis kayu di Jawa Tengah, mendeklarasikan pembentukan Asosiasi Perajin Kecil Jepara (APKJ).

Asosiasi ini memiliki misi untuk memperbaiki kemandirian anggota dalam bertahan menghadapi tantangan pasar global melalui pembentukan harga pasar yang berkeadilan, memfasilitasi akses terhadap kredit, dan meningkatkan posisi tawar yang lebih baik.

"APKJ akan membantu perajin kecil memenuhi kebutuhan secara kolektif. Kini kami memiliki kesempatan yang lebih baik jika dibandingkan dengan pengusaha mebel besar di Jepara," kata Margono, salah seorang penddiri asosiasi, dalam siaran pers hari ini.

Ketua Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Akhmad Fauzi mengungkapkan dukungannya terhadap APKJ. "Sejak awal krisis ekonomi global pada 2008 jumlah ekspor turun hingga 50%. Pengusaha mebel kecil maupun besar telah merasakan dampak negatifnya. Semoga APKJ dapat memperbaiki penghidupan para perajin kecil, yang selanjutnya akan menguntungkan pada pengusaha besar juga," katanya.

Pemda Jepara juga memberikan dukungan terhadap APKJ dengan menyumbangkan ruangan kantor di gedung Jepara Trade and Tourism Center. "APKJ memegang peranan penting dalam menampung aspirasi ribuan perajin kecil di Jepara. Pada masa yang akan datang, mereka dapat memiliki kekuatan untuk membentuk kualitas dan harga yang terstandardisasi bagi bahan baku dan produk mebel," kata Hendro Martojo, Bupati Jepara yang menandatangani surat perjanjian bersama Center for International Forestry Research (Cifor) pada 2008.

Cifor adalah lembaga penelitian kehutanan internasional yang berbasis di Bogor, memulai program 5 tahun di Jepara yang bertema Penelitian kaji-tindak mebel mahoni dan jati untuk meningkatkan efisiensi rantai nilai dan meningkatkan penghidupan, pada pertengahan tahun lalu.(yn)